TEBO- Sebagian warga desa Sungai Alai, Pro-kontra terhadap wacana pemekaran Kelurahan di Kecamatan Tebo Tengah, yang telah masuk dalam agenda Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
Kepala desa Sungai Alai Sukatman mengatakan, bahwa perihal penolakan pemekaran Kelurahan yang di lakukan bukan keinginannya, selain itu Kades mengaku di tekan masyarakat Sungai Alai, dan harus bertanggung jawab.
Terlebih masyarakat Sungai Alai selama ini sudah jenuh menghadapi pandemi Covid-19, belum lagi proses administrasi, seperti pembuatan sertifikat, akta kelahiran dan lainnya, apalagi jaman sekarang semua membutuhkan biaya, itu yang jadi dasar penolakan, "kata Sukatman, selasa (07/12).
Menanggapi hal ini Lurah Tebing Tinggi, Zulfahmi menjelaskan, warga memang menolak, tapi Kades setidaknya diminta Camat untuk kembali melakukan sosialisasi di bawah kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman.
Fahmi menyebut, pasca RDP dengan DPR sebelumnya di berita acara disitu di perintahkan, Camat dan instansi terkait agar melakukan sosialisasi kebawah dan memberi pemahaman dengan bahasa yang tidak memprovokasi masyarakat hal ini untuk memudahkan pendataan pemekaran Kelurahan,"ujarnya.
Sementara itu Bupati Tebo Sukandar, menyatakan, bahwa Pemda hanya mengakomodir usulan yang datang dari tingkat bawah, dan jika tidak clear maka saya juga tidak akan menindaklanjutinya.
Seperti pembagian wilayah, jumlah KK dan penduduk, saya minta supaya di Clear ditingkat bawah. Karena saya tidak ingin ada kesan Bupati mekarkan Kelurahan, desa dan lain sebagainya
"Sambung Sukandar, kami ingin aspirasi datangnya dari bawah, pemekaran itu dari masyarakat, bukan dari Bupati, "tegasnya meyakini.
Penulis : Sobirin
Editor : Ade Sukma
